Hai Bloggers kalian suka pelajaran B.Indonesia? Tapi masih bingung
sama macam-macam majas? Nah kali ini aku mau ngepost tentang macam-macam
majas yang digunakan untuk tingkat SMP. Silakan merapat dan disimak
dengan seksama. Haha langsung aja, enjoy it ^^
MACAM-MACAM
MAJAS
A. Majas Perbandingan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata
berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya
terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan
perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:
1) Asosiasi atau
Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah
perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap
sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama,
seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan
baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan
purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang
mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata
atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan
yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam
kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a) Engkau
belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b) Raja
siang keluar dari ufuk timur
c)
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d) Harta
karunku (sangat berharga)
e) Dia
dianggap anak emas majikannya.
f)
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang
membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti
manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah
penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi
pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang
menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara
lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang
bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai
nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang
penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai
yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti
ketika bertemu dengan laut.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah
“Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan
sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis
Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang
mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut
meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja
di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung
pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota
Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar
bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang
berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan
mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah
angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut
tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan
sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau
menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi
dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang
yang bodoh seperti saya
ini?
5) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal
yang bertentangan denga nmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari
pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak
dapat dibaca.
C. Majas Pertautan
Majas
Pertautan adalah
”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau
kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya”. Terdapat bermacam-macam
asosiasi sehingga membentuk bermacam-macam Majas Pertautan.
1) Metonimia atau Netonimia
Metonimia
atau Netonimia adalah “Ungkapan
yang menyatakan suatu pegertian dengan kata-kata yang sebenarnya dengan kata
yang ditautkan atau berasosiasi dengan kata tersebut”.
Contoh:
-
Si kaos merah berusaha mencetak gol. (orang yang memakai kaos merah)
-
Atlet andalan kita mendapat Perak. (juara ke-2)
-
Si kulit bundar ditendang sampai ujung lapangan. (Bola)
2. Sinekdok
Sinekdok adalah “Majas Pertautan yang menyatakan
pengertian yang bersifat meluas atau menyempit”. Sinekdok dibagi menjadi 2:
a). Sinekdok Pars Prototo
“Majas
Pertautan yang mengucapkan sebagian tetapi mencakup keseluruhan”.
Contoh:
-
Sudah 2 hari ia tidak menunjukkan batang hidungnya.(Dirinya)
-
Setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)
b). Sinekdok Totem Proparte
“Majas
Pertautan yang menyebutkan keseluruhan tetapi hanya sebagian yang dimaksud”
Contoh:
-
Indonesia kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim Bulu Tangkis)
-
Jateng akan mempertahankan peringkatnya pada MTQ tingkat Nasional. (Tim
MTQ Jateng)
3. Alusio
Alusio adalah “Majas Pertautan yang berupa
penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran tentrang suatu peristiwa, hal,
tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa, dll) yang
adakalanya tidak diselesaikan”.
Contoh:
-
Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu bertanya………
-
Biasanya kalau sudah bicara, Tong kosong……..
0 Comment:
Posting Komentar